The Language They Could Not Erase

Oral tradition is perhaps the oldest medium through which it is possible for a society to transmit history, literature, law and other knowledge across generations without or in parallel to a writing…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Empati pada UCD

Desainer harus memiliki kemampuan untuk mengamati dan mendengarkan kebutuhan orang dengan cermat. Inilah saatnya observasi personal dan user research dibutuhkan.

User research adalah cara desainer memposisikan diri sebagai pengguna dan mengikuti jejak mereka serta merasakan semua halangan dan rintangan sepanjang jalan. Ini adalah cara untuk membuat desain berdasarkan empati, yaitu kemampuan untuk menempatkan diri Anda di tempat orang lain, untuk merasakan apa yang mereka rasakan dan melihat apa yang mereka lihat.

Kemampuan berharga ini memungkinkan para desainer untuk menciptakan hal-hal yang terlihat indah dan berfungsi baik, tetapi juga dapat melakukan apa yang dibutuhkan oleh pengguna tertentu. Sehingga tidak salah apabila salah satu ciri paling penting dari seorang desainer yang baik adalah empati (Empathize).

Dalam memulai project apapun, desainer menciptakan produk digital bukan untuk ekspresi diri, bukan untuk unjuk kreativitas pada dunia, juga bukan untuk menciptakan hal baru dan revolusioner yang akan merubah dunia. Mereka bekerja untuk memecahkan masalah pengguna (user), memenuhi keinginan mereka dan mencapai tujuan bisnis.

Pasar digital adalah pasar dengan produk dan perkembangan yang tidak terbatas, terlepas dari jenis platformnya. Beberapa dari mereka lebih sukses dan mendapatkan popularitas lebih dari yang lain. Hal ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa sebagian besar produk digital yang sukses, telah menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengguna.

Melakukan riset dengan maksimal saat fase persiapan meminimalisir risiko produk akhir yang mengecewakan. Jika Anda melompati tahap ini dan hanya fokus pada desain UI, dalam banyak kasus, produk digital akan memiliki tampilan yang indah namun menawarkan UX(User Experience) yang biasa-biasa saja. Inovasi bukan hanya tentang tampilan yang cantik.

Desain yang hebat adalah desain yang sederhana, indah, dan mudah digunakan. Selain dari karakteristik tersebut, bagaimana kita bisa tahu apakah desain itu “bagus”? Selain itu, bagaimana bisnis dapat mengetahui apakah investasi waktu dan uang yang akan mereka beri ke dalam desain layak dilakukan?

Buktinya ada dalam data. Bisnis perlahan-lahan akan mulai menyadari bahwa desain dapat digunakan sebagai pembeda untuk merespons tren dan perilaku konsumen yang terus berubah. Berkali-kali, perusahaan yang masuk ke dalam list Fortune 500 seperti Apple, Microsoft, Disney, dan IBM telah menunjukkan nilai dari design thinking sebagai keunggulan kompetitif yang berdampak signifikan pada laba dan mendorong pertumbuhan bisnis.

Mereka menyadari bahwa inovasi desain terjadi di pertemuan antara keinginan pelanggan, kelayakan di tingkat bisnis, dan kelayakan untuk teknologi. Design thinking, yakni pendekatan desain produk yang perlahan-lahan berkembang sejak tahun 1950-an mengintegrasikan ketiganya.

Design thinking adalah business thinking. Pada akhirnya, keduanya dibutuhkan untuk membuat produk digital yang memberi nilai yang tinggi. Investasi yang perlu Anda lakukan adalah waktu dan dana yang dicurahkan ke dalam desain dan proses pengembangan produk digital.

Karena pada akhirnya, bukan Anda yang memutuskan apakah produk digital itu berhasil, bukan pula desainer atau stakeholders lainnya, tapi pengguna. Maka, empati adalah strategi terbaik.

Add a comment

Related posts:

Melting Love

Like a beautiful scented candle Love touched me with its fragrance It lit a spark burning my heart away I glowed as I adored the long flame It made me serene I felt like a queen It burned so strong I…